Ikan patin merupakan ikan air tawar dengan kadar lemak dan protein yang tinggi. Dikutip dari Jurnal Ilmu Lingkungan (2017) kandungan protein ikan patin berkisar antara 12,94 – 17,52%. Sedangkan kandungan lemaknya berkisar antara 0,89–1,23%. Kandungan lemak filet ikan patin cukup rendah bila dibandingkan ikan lainnya. Pada ikan kandungan lemak yang tinggi terutama berasal dari bagian perut yaitu 54,43%.
Kandungan lemak mengakibatkan daging ikan mudah mengalami proses oksidasi yang dapat menyebabkan bau tengik. Proses pembusukan ikan ini disebabkan oleh aktivitas enzim, mikroorganisme dan oksidasi dalam tubuh ikan. Sehingga ikan segar harus segera ditangani dengan baik agar layak konsumsi.
Agar gizi dari ikan yang juga disebut pangasius ini tetap terjaga, kita perlu melakukan penyimpanan khusus yaitu dengan membekukannya di bawah suhu minus 4 celcius. Jika kamu memiliki kulkas, jangan lupa bungkus ikan dengan kantung plastik dan letakkan di bagian freezer.
Jika ingin lebih praktis, kamu dapat memilih ikan Pangasius Fillet dari Frosh yang siap masak. Selain tanpa duri, lapisan darah ikan sudah dibersihkan. Selain itu, ikan diolah tanpa bahan pengawet melainkan langsung dibekukan dalam suhu -30 C. Kandungan gizi dalam ikan pun terjaga.
Segera temukan di toko-toko frozen terdekat seperti Prima Fresh Mart, sampai 30 November 2019 ada promo spesial ikan Pangasius Fillet Frosh potongan harga 10% lho!
Referensi:
Hidayati, Fatin dkk. 2017. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Sargassum sp. dan Lama Penyimpanan terhadap Oksidasi Lemak pada Fillet Ikan Patin (Pangasius sp.). Jurnal Ilmu Lingkungan Vol. 15 Issue 1 Tahun 2017 Universitas Diponegoro.