Gizi anak Indonesia masih berada dalam bahaya. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan RI menyatakan angka gizi kurang turun dari 19,8 persen ke 17,7 persen. Sementara keberadaan anak stunting turun dari 37,8 persen menjadi 30,8 persen.
Anak-anak yang kekurangan gizi kebanyakan mengandalkan makanan yang mengandung karbohidrat saja sehingga mengalami kekurangan energi protein. Akibatnya, mereka mengalami gangguan perkembangan otak hingga tubuh yang tidak bisa tumbuh dengan normal.
Sebaliknya, anak-anak yang tergolong over malnutrition sebetulnya sudah mencukupi kebutuhan gizinya. Namun karena orang tua yang belum teredukasi mengenai gizi dengan baik, anak-anak dibiarkan mengonsumsi makanan yang tidak sehat misalnya terlalu banyak konsumsi daging dan minuman dengan kadar gula tinggi. Namun tidak diimbangi dengan protein yang cukup.
Sebagai orangtua dapat menyiasati penambahan protein dengan konsumsi ikan. Protein akan membantu meregenerasi sel dan untuk pertumbuhan sel anak. Adapun asam lemak esensial sangat penting bagi kesehatan dan pertumbuhan sel otak anak. Kandungan kalsium dan magnesium yang baik untuk tulang. Adapula vitamin membantu pemeliharaan kesehatan dan fungsi biokimia tubuh.
Menu ikan bukanlah menu yang dapat disukai dengan mudah oleh anak-anak. Bagi anak yang kurang menyukai ikan, para orang tua dapat mencoba menyajikan makanan berbahan ikan dengan bentuk lain yaitu bakso. Shifudo bisa menjadi pilihan untuk melengkapi varian masakan. Selain ada bakso ikan, bakso udang dan bakso cumi menjadi alternatif yang bisa dicoba di rumah. Dapat diolah menjadi sajian bakso, pelengkap sup, juga hidangan utama untuk sate bakar. Tertarik untuk mencobanya?