“Ikan ini keliatannya segar tapi dikasih formalin, nggak ya?”
“Cara menangkap ikannya aman, nggak ya?
Pernahkah kamu berpikir demikian sebelum makan ikan? Sekarang kamu tidak perlu khawatir. Ini dia cara mengetahui ikan patin yang baik. Mula-mula adalah mengetahui bagaimana ikan dikembangbiakkan. Tepatnya di waduk Jatiluhur, ikan patin milik negeri berkualitas dunia bisa kamu temui. Bahkan, kru Laptop Si Unyil Trans 7 pada Selasa (13/8) mengunjungi para peternak ikan patin di sini lho! Mereka adalah para peternak ikan binaan CP Prima. Ikan patin dikembangbiakkan para peternak dengan cara yang baik. Kadar keasamaan dan suhu air yang cocok untuk ikan patin tidaklah cukup, pemberian makanan berperan penting untuk pertumbuhan dan kualitas ikan. Di sini, makanan ikan terukur dari bahan-bahan yang digunakan hingga kadar air makanan ikan pun terjaga.
Ikan yang dianggap cukup secara ukuran dipanen, rata-rata berat per ekornya 700 – 1200 gram. Berat ini bisa didapatkan dalam masa pengembangbiakkan 4-6 bulan. Cara memanennya cukup ambil ikan menggunakan jaring berukuran besar lalu ditimbang. Sebelum dibawa ke pabrik, ada rahasia mengapa ikan patin tidak terasa amis dan segar. Yaitu: Bleeding! Selengkapnya baca di sini.
Baru deh, setelah itu siap ikan patin segar siap dibawa ke pabrik untuk diolah.
Ikan patin segar yang terpilih pun diseleksi. Pertama, sisik ikan masih melekat dan berwarna mengkilat. Dagingnya masih kenyal, insangnya berwarna merah cerah. Pada bagian matanya bulat dan jernih, tidak rusak. Baunya segar, tidak busuk.
Nah, jika ikan tidak memenuhi ciri-ciri di atas, jangan dikonsumsi ya!